Tanggal 09 Juli rakyat
Indonesia akan mengadakan pesta demokrasi dalam pemilihan Capres dan Cawapres
Indonesia. Dalam pilpres tahun ini, yang paling “panas” bukan para kandidatnya,
tetapi para pendukungnya. Banyak sekali yang sampai melakukan twitwar atau perang kicauan di Twitter
oleh para pendukungnya. Tujuan Pilpres ini memang sangat baik. Tetapi kadang
disalah gunakan oleh pihak yang tidak berkepentingan. Banyak orang-orang yang dibayar hanya untuk mendapatkan suara. Padahal
itu adalah hak pribadi masing-masing untuk memilih siapa yang menurut mereka
cocok dalam memimpin Indonesia.
umai's blog
i'm half-blood princess
Sunday, June 29, 2014
MAKALAH AKUNTANSI INTERNASIONAL
MAKALAH AKUNTANSI
INTERNASIONAL
REVIEW
Tugas ini untuk memenuhi
salah satu:
Mata Kuliah : Akuntansi
Internasional
Dosen : Diniyarti
Wulandari
Disusun Oleh :
Afri
Abdulah 20210247
Daru Suci Ayu.
A 21210698
Karina Muliawati.
S 23210838
Novita Indah.
C 25210682
Rachmat Dwi Antono 25210500
Siti
Humaeroh 26210592
Yuliarto Erdy.
K 28210757
Kelas : 4EB21
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
Perkembangan dan Klasifikasi Akuntansi Internasional
Akuntansi diperkenalkan
pertama kali di Italia pada abad 14 dan 15. Pada saat itu akuntansi dilakukan
dengan melakukan double entry bookkeeping (sistem pembukuan
berpasangan).Akuntansi moderen dimulai sejak double entry accounting ditemukan
dan digunakan didalam kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda (double
entry bookkeeping) yang diperkenalkan oleh Luca Pacioli (th 1447). Sejarah
akuntansi, memperlihatkan perubahan yang terus menerus secara konsisten.
Tujuan dari klasifikasi
adalah mengelompkkan sistem akuntansi keuangan menurut karakteristik khususnya.
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu
dengan pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan
bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris
menggunakan metode statistik untuk mengumpulkan basis data prinsip dan
praktik akuntansi seluruh dunia.
1.1. Akuntansi Komparatif
Akuntansi komparatif adalah
akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antar
Negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang
kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Dibeberapa negara
standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan perusahaan secara
tersendiri, dan bukan untuk laporan konsolidasi. Auditing berhubungan paralel
dengan jenis sistem hukum dan peranan serta tujuan pelaporan keuangan. Terdapat
enam negara yang menganut sistem akuntansi internasional dalam akuntansi
komparatif, yaitu Perancis, Jerman, Jepang, Belanda, Inggris, dan Amerika
Serikat.
1.2. Pelaporan dan
Pengungkapan
Akuntansi di inggris
berkembang sebagai cabang ilmu yang independen dan secara pragmatis menyikapi
kebutuhan dan praktik usaha. Warisan Akuntansi Inggris bagi dunia sangat
penting. Inggris merupakan negara pertama di dunia yang mengembangkan profesi
akuntansi yang kita kenal sekarang. Konsep penyajian hasil dan posisi keuangan
yang wajar juga berasal dari Inggris.
Pengungkapan laporan
tahunan perusahaan di negara-negara pasar berkembang secara umum kurang
ekstensif dan kurang kredibel dibandingkan dengan pelaporan perusahaan di
negara-negara maju. Tingkat pengungkapan yang rendah di negara-negara pasar
berkembang tersebut konsisten dengan sistem tata kelola perusahaan dan keuangan
di negara-negara itu.
1.3. Translasi Mata Uang
Asing
Translasi mata uang
asing adalah proses informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang
lainnya. Berbeda dengan konversi antar mata uang asing yang memiliki pengertian
pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lain secara fisik,translasi
hanyalah perubahan satuan unit moneter. Alasan dilakukannya translasi mata
uang asing, diantaranya :
1.
Perusahaan dengan kegiatan operasional di luar negeri yang signifikan
mempersiapkanlaporan keuangan gabungan yang informasi laporan kepada pembaca
mengenai operasional perusahaan secara global.
2.
Berkomunikasi dengan peminat saham asing.
3.
Memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang.
4.
Mencatat transaksi mata uang asing.
5.
Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan
yang memberikan laporan pada pembaca informasi mengenai
operasional perusahaan secara global.
1.4. Harmonisasi Mata Uang
Asing
Usaha untuk
mengharmonisasikan akuntansi secara internasional sudah dimulai sejak
lama bahkan sebelum terbentuknya International Accounting
Standard Commitee (IASC) didirikan pada tahun 1973. Standar
dan praktek akuntansi di setiap negara merupakan hasil interaksi yang
kompleksdi antara faktor ekonomi, sejarah, kelembagaan, dan budaya.
Secara terperinci Choi
dan Meek (2005) menyebutkan delapan faktor yang mempengaruhi perkembangan
akuntansi. Mengingat bahwa di masing-masing negara kedelapan faktor tersebut
tentu saja tidak seragam,maka kedelapan faktor tersebut juga dapat
menjadi pendorong perlunya harmonisasi akuntansi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan akuntansi antara lain, sumber pendanaan, sistem
hokum, perpajakan, ikatan politik dan ekonomi, inflasi, tingkat perkembangan
ekonomi, tingkat pendidikan, dan budaya.
1.5. Pelaporan Keuangan dan
Perubahan Harga
Kegagalan untuk
menyesuaikan data keuangan perusahaan terhadap perubahan dalam daya beli unit
moneter menimbulkan kesulitan bagi pembaca laporan keuangan untuk
menginterpretasikan dan membandingkan kinerja operasi perusahaan yang
dilaporkan. Dalam periode inflasi, pendapatan umumnya dinyatakan dalam mata
uang dengan daya beli umum yang lebih rendah (yaitu daya beli periode kini),
yang kemudian diterapkan terhadap kerugian daya beli yang timbul dari
kepemilikan kas (ekuivalennya) selama periode inflasi. Oleh karena itu,
mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit berguna dilakukan karena :
a.
Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan
yang dihadapi suatu perusahaan.
b.
Mengelola masalah yang ditimbulkan oleh perubahan harga bergantung pada
pemahaman yang akurat atas masalah tersebut.
c.
Laporan dari para manajer mengenai permasalahan yang disebabkan oleh
perubahan harga lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan
informasi keuangan yang membahas masalah-masalah tersebut.
1.6. Analisis Laporan
Keuangan Internasional
Investor, analisis riset
ekuitas, manajer keuangan, banker, dan para pengguna laporan keuangan lainnya
memiliki kebutuhan yang semakin besar untuk membaca dan menganalisis laporan
keuangan asing. Perbandingan keuangan lintas batas menjadi penting ketika melakukan
analisis potensi dan kekuatan keuangan investasi asing langsung atau investasi
portofolio asing.
Kebutuhan untuk
menggunakan laporan keuangan asing juga meningkat karena kegiatan merger dan
akuisisi telah semakin banyak terjadi secara internasional. Karena bisnis
menjadi semakin global, laporan keuangan menjadi jauh lebih penting dari pada
masa sebelumnya karena menjadi dasar untuk analisis persaingan. Analisis
dan penilaian keuangan internasional ditandai dengan banyaknya kontradiksi.
Disatu sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi standar akuntansi telah
mengarah pada semakin meningkatnya daya banding informasi keuangan di seluruh
dunia.
1.7. Perencanaan dan Kendali
Manajemen
Perencanaan dan kendali
manajemen sangat penting bagi perusahaan, dalam hal ini perusahaan
multinasional. Namun, pengurangan dalam hambatan perdagangan nasional terus
menerus, mata uang yang mengambang, resiko kedaulatan, pembatasan terhadap
pengirim dana lintas batas nasional, perbedaan dalam system pajak nasional,
perbedaan tingkat suku bungan dan pengaruh harga komoditas dan ekuitas yang
berubah-ubah terhadap aktiva, laba, dan biaya modal perusahaan merupakan
variable yang memperumit keputusan manajemen. Persaingn global dan cepatnya
penyebarn informasi mendukung semakin sempitnya perbedaan nasional dalam
praktek akuntansi manajemen. Tekanan tambahan mencakup antara lain perubahan
pasar dan teknologi, pertumbuhan privatisasi, insentif biaya, dan kinerja serta
koordinasi operasi global melalui joint venture dan kaitan strategis lainnya.
1.8. Manajemen Resiko
Keuangan
Manajemen risiko adalah
suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang
berkaitan dengan ancaman. Manajemen risiko keuangan terfokus pada risiko yang
dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan. Tujuan
utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang
timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan
ekuitas.
Para pelaku pasar
cenderung tidak berani mengambil risiko. Perantara jasa keuangan dan pencipta
pasar memberikan respons dengan menciptakan produk keuangan yang memungkinkan
seorang pelaku pasar untuk mengalihkan risiko perubahan harga tak terduga
kepada orang lain-pihak lawan.
1.9. Penetapan Harga Transfer
Definisi harga transfer
dapat digolongkan menjadi dua yaitu definisi luas dan definisi sempit. Dalam
definisi luas, harga transfer adalah nilai barang atau jasa yang ditransfer
oleh suatu pusat pertanggungjawaban ke pusat pertanggungjawaban yang lain.
Dalam definisi sempit, harga transfer adalah nilai barang dan jasa yang
ditransfer antara dua pusat laba atau lebih. Secara umum, tujuan penetapan
harga transfer adalah untuk memindahkan data keuangan di antara
departemen-departemen atau divisi-diisi perusahaan pada waktu mereka saling
menggunakan barang dan jasa satu sama.
1.10.
Perpajakan Akuntansi Internasional
Perpajakan Internasional
merupakan alat untuk mengetahui perbedaan pajak dalam negeri dan memajukan
perdagangan antar negara, mendorong laju investasi di masing-masing negara,
pemerintah berusaha untuk meminimalkan pajak yang menghambat perdagangan dan
investasi tersebut. Untuk memajukan perdagangan antar negara, mendorong laju
investasi di masing-masing negara, pemerintah berusaha untuk meminimalkan pajak
yang menghambat perdagangan dan investasi tersebut.
Ada dua pendekatan yang
direkomendasikan dalam buku Tax Law design and Drafting (IMF 1996)
untuk menegakkan keadilan perpajakan, yaitu:
1.
Merumuskan dalam ketentuan domestik,
2.
Suatu negara dapat menentukan laba dari cabang usaha (bentuk usaha tetap)
atau anak perusahaan yang beroperasi di negaranya terpisah dari grup berdasar
harga yang wajar.
Sumber:
Perpajakan Akuntansi Internasional
Akuntansi Internasional
adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi
antarnegara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam
bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi harus
berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan
keputusan di perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis.
Perpajakan
Internasional merupakan alat untuk mengetahui perbedaan pajak dalam negeri dan
memajukan perdagangan antar negara, mendorong laju investasi di masing-masing
negara, pemerintah berusaha untuk meminimalkan pajak yang menghambat
perdagangan dan investasi tersebut
Apakah prinsip-prinsip
yang harus dipahami dalam perpajakan internasional?
Doernberg (1989)
menyebut 3 unsur netralitas yang harus dipenuhi dalam kebijakan perpajakan
internasional:
1.
Capital Export Neutrality (Netralitas
Pasar Domestik): Kemanapun kita berinvestasi, beban pajak yang dibayar haruslah
sama. Sehingga tidak ada bedanya bila kita berinvestasi di dalam atau luar
negeri. Maka jangan sampai bila berinvestasi di luar negeri, beban pajaknya
lebih besar karena menanggung pajak dari dua negara. Hal ini akan melandasi UU
PPh Psl 24 yang mengatur kredit pajak luar negeri.
2.
Capital Import Neutrality (Netralitas
Pasar Internasional): Darimanapun investasi berasal, dikenakan pajak yang sama.
Sehingga baik investor dari dalam negeri atau luar negeri akan dikenakan tarif
pajak yang sama bila berinvestasi di suatu negara. Hal ini melandasi hak
pemajakan yang sama denagn Wajib Pajak Dalam Negeri (WPDN) terhadap permanent
establishment (PE) atau Badan Uasah Tetap (BUT) yang dapat berupa cabang
perusahaan ataupun kegiatan jasa yang melewati time-test dari peraturan yang
berlaku.
3.
National Neutrality: Setiap negara,
mempunyai bagian pajak atas penghasilan yang sama. Sehingga bila ada pajak luar
negeri yang tidak bisa dikreditkan boleh dikurangkan sebagai biaya pengurang
laba.
Sumber:
http://adifazrin.wordpress.com/2012/06/22/akuntansi-internasional-3/
http://hendra-ssetyawan.blogspot.com/2013/04/akuntansi-internasional-definisi.html
http://nurulakuntansiinternasional.blogspot.com/2012/06/perpajakan-internasional.html
Penentuan Harga Transfer
Harga transfer dapat didasarkan pada biaya selisih kenaikan atau harga pasar.
Pengaruh lingkungan atas harga transfer juga menimbulkan sejumlah pertanyaan
mengenai metodologi penentuan harga. Prinsip wajar atau harga transfer
antarperusahaan dengan mengandaikan transaksi itu terjadi antarpihak yang tidak
berhubungan instimewa di pasar yang kompetitif. Menurut undang-undang Pajak
Penghasilan di AS terdapat metode-metode:
1.
Metode Harga yang Tidak Terkontrol
Setara
Berdasarkan metode ini harga transfer ditentukan
dengan mengacu pada harga yang digunakan dalam transaksi setara antara
perusahaan yang independent atau setara perusahaan dengan pihak ketiga yang
tidak berkaitan.
2.
Metode Transaksi Tidak Terkontrol yang
Setara
Metode ini diterapkan untuk pengalihan
aktiva tidak berwujud. Metode ini mengidentifikasikan tingkat royalty acuan
dengan mengacu pada transaksi yang tidak terkontrol di mana aktiva tidak
berwujud yang sama atau serupa dialihkan. Sebagaimana metode harga tidak
terkontrol yang setara, metode ini bergantung pada perbandingan pasar.
3.
Metode Harga Jual Kembali
Metode ini menghitung harga transaksi
yang wajar yang diawali dengan harga yang dikenakan atas penjualan barang yang
dimaksud kepada pembeli yang independent. Margin yang memadai untuk menutup
beban dan laba nomal kemudian dikurangkan dari harga ini untuk memperoleh harga
transfer antarperusahaan.
4.
Metode Penentuan Biaya Plus
Metode ini berguna apabila barang semi
jadi dialihkan antarperusahaan afiliasi luar negeri atau jika suatu entitas
merupakan sub kontraktor bagi perusahaan lain.
5.
Metode Laba Sebanding
Metode ini mendukung pandangan umum yang
menyatakan bahwa pembayar pajak yang menghadapi situasi yang mirip harusnya
memperoleh imbalan yang mirip pula selama beberapa periode waktu tertentu.
6.
Metode Pemisahan Laba
Metode ini digunakan jika acuan produk
atau pasar tidak tersedia. Metode ini mencakup pembagian laba yang dihasilkan
melalui transaksi dengan pihak berhubungan istimewa yaitu antara perusahaan
afiliasi berdasarkan cara yang wajar.
7.
Metode Penentuan Harga Lainnya
Metode ini dapat digunakan jika
menghasilkan ukuran harga wajar yang lebih akurat.
PRAKTIK HARGA TRANSFER
PRAKTIK HARGA TRANSFER
Dalam praktiknya, beberapa metode penentuan harga transfer digunakan bersamaan. Factor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode harga transfer antara lain tujuan perusahaan: apakah tujuannya adalah mengelola beban pajak, atau mempertahankan posisi daya saing perusahaan, atau memprromosikan evaluasi kerja yang setara.
MASA DEPAN
Teknologi dan perekonomian global
menimbulkan tantangan sendiri bagi banyak prinsip-prinsip yang mendasari
perpajakan internasional, bahwa setiap setiap bangsa memiliki hak menentukan
untuk dirinya sendiri seberapa banyak pajak yang dapat dikumpulkan dari rakyatnya
dan kalangan usaha yang ada di dalam wilayahnya. Namun, pemerintah di seluruh
dunia mengharuskan metode penentuan harga transfer pada prinsip harga wajar.
Yaitu, perusahan multinasional di Negara berbeda dikenakan pajak seakan-akan
mereka adalah perusahaan independent yang beroperasi secara wajar dari satu
sama lain. Perhitungan harga wajar tidak relevan karena semakin sedikit
perusahaan yang beropreasi dengan cara ini. Efeknya bagi perpajakan nasional,
kerjasama dan pembagian informasi yang makin erat antara otoritas pajak di
seluruh dunia. Kompetisi pajak juga semakin besar. Internet membuat upaya
mengambil keuntungan dari Negara surga pajak semakin mudah. Pajak tunggal juga
digunakan sebagai alternative untuk menggunakan harga transfer dalam menentukan
penghasilan kena pajak.
Hal yang diperhatikan dalam pembentukan organisasi yang di dalamnya akan timbul harga transfer dan hubungannya dengan proses sistem pengendalian manajemen adalah:
·
Menetapkan tujuan yang selaras antara
divisi dan perusahaan. Dalam arti bahwa manajer divisi mengambil keputusan yang
akan memaksimumkan laba perusahaan dengan memaksimumkan laba divisinya.
·
Menetapkan otonomi tiap divisi. Agar
nantinya terjaga otonomi divisi, dalam arti tidak ada campur tangan manajemen
puncak terhadap kebebasan manajer divisi dalam pengambilan keputusan
·
Penyerahan kekuasaaan berdasarkan pada
kemampuan untuk menyerahkan tanggungjawab dari keuntungan. Tanggungjawab
keuntungan tidak dapat diserahkan dengan aman kecuali dua kondisi ada yaitu
orang yang menyerahkan memiliki seluruh informasi relevan yang dibutuhkan untuk
membuat keputusan keuntungan yang optimum dan performa orang yang menyerahkan
diukur melalui bagaimana ia dengan baik membuat trade-off biaya atau
pendapatan. Oleh karena itu, idealnya organisasi harus mencari orang-orang yang
berkompeten dalam negoisasi dan arbitrasi dari harga transfer.
·
Dua keputusan yang meliputi perancangan
sistem harga transfer. Pertama adalah keputusan sourcing: haruskah perusahaan
memproduksi sendiri atau harus membelinya dari luar atau pemasok? Yang kedua
adalah keputusan harga transfer: pada harga berapa produk harus ditransfer
antar pusat laba? Idealnya, harga transfer kurang lebih seperti harga pasar,
dengan penyesuaian agar tidak ada biaya yang muncul selama transfer dalam
perusahaan.
·
Jika kompetisi harga tidak terjadi,
harga transfer mungkin akan ditetapkan dengan dasar biaya ditambah laba,
meskipun beberapa harga transfer mungkin akan lebih rumit untuk dihitung dan
hasilnya kurang memuaskan bila berdasar pada harga pasar. Biaya transfer dapat
dibuat pada standar biaya ditambah profit margin, atau dengan menggunakan
sistem dari dua langkah penetapan harga.
·
Metode negoisasi harga transfer harus
berada ditempatnya dan di sana harus ada mekanisme arbitrasi untuk penyelesaian
perdebatan, tetapi susunannya jangan terlalu susah supaya manajemen tidak
terlalu mencurahkan perhatian berlebih yang bisa mengakibatkan jumlah waktu
harga transfer jadi tidak semestinya.
·
Terdapat beberapa contoh yang mungkin
terjadi pada organisasi kompleks secara lengkap memuaskan sistem harga
transfer. Sama dengan banyak pilihan desain pengendalian manajemen, perlu untuk
memilih yang paling baik dari beberapa aksi bagian yang hampir sempurna.
Sesuatu yang penting adalah menyadari area yang tidak sempurna dan memastikan
prosedur administrasi dipekerjakan untuk menghindari keputusan suboptimum.
sumber : cafe-ekonomi.blogspot.com
Sunday, May 18, 2014
Apa saja yang didapat di Gunadarma
Selama saya
kuliah di Gunadarma, saya mendapatkan berbagai pelajaran akuntansi, mulai dari
yang paling dasar sampai yang lumayan sulit. Saya tidak terlalu ingat pelajaran
apa saja yang sudah dipelajari, tetapi saya sangat banyak mendapatkan banyak
ilmu dari apa yang telah saya pelajari. Cara dosen mengajar akuntansi pun
beragam, dari mulai prensentasi, kuis sampai pekerjaan rumah. Pelajaran yang
paling berkesan menurut saya yaitu Perpajakan sama Akuntansi Perpajakan yang
diajar oleh Bu Silvia Avira karena beliau mengingatkan saya kepada guru
akuntansi di SMK saya dulu.
Perencanaan dan Kendali Manajemen
Persaingan
global yang terjadi seiring dengan kemajuan dalam teknologi terus menerus
secara signifikan mengubah ruang lingkup usaha dan ketentuan pelaporan
internal. Pengurangan dalam hambatan perdagangan nasional secara terus menerus,
mata uang yang mengambang, risiko kedaulatan, pembatasan terhadap pengiriman
dana lintas batas nasional, perbedaan dalam sistem pajak nasional, perbedaan
tingkat suku bunga dan pengaruh harga komoditas dan ekuitas yang berubah-ubah
terhadap aktiva, laba dan biaya modal perusahaan merupakan variabel yang
memperumit keputusan manajemen. Pada saat yang bersamaan, perkembangan seperti
internet, konferensi video, dan transfer elektronik mengubah ekonomi produksi,
distribusi, dan pendanaan
Persaingan
global dan cepatnya penyebaran informasi mendukung semakin sempitnya perbedaan
nasional dalam praktik akuntansi manajemen. Tekanan tambahan mencakup antara
lain perubahan pasar dan teknologi, pertumbuhan privatisasi, insentif biaya,
dan kinerja, serta koordinasi operasi global melalui usaha patungan (joint
ventures) dan kaitan strategik lainnya. Hal tersebut mendorong manajemen
perusahaan multinasional untuk tidak hanya menerapkan teknik akuntansi internal
yang dapat dibandingkan, tetapi juga menggunakan teknik-teknik ini dengan cara
yang sama.
PEMBUATAN
MODEL USAHA
Survey
terbaru menemukan bahwa akuntan manajemen mengahabiskan lebih banyak waktu
dalam masalah perencanaan strategis dibandingkan dengan masa sebelumnya.
Penentuan model usaha merupakan gambaran besar, dan terdiri dari formulasi,
pelaksanaan dan evaluasi rencana bisnis jangka panjang suatu perusahaaan. Hal
ini mencakup empat dimensi utama.
1. Mengidentifikasi
faktor-faktor utama yang relevan terhadap kemajuan perusahaan di masa depan.
2. Merumuskan
teknik yang memadai untuk meramalkan perkembangan masa depan dan menganalisis
kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri atau memanfaatkan perkembangan
tersebut.
3. Mengembangkan
sumber-sumber data untuk mendukung pilihan-pilihan strategis.
4. Mentranslasikan
pilihan-pilihan tertentu menjadi serangkaian tindakan yang spesifikasi.
ALAT
PERENCANAAN
Dalam
mengidentifikasikan faktor-faktor yang relevan di masa depan, pemindaian
terhadap lingkungan eksternal dan internal akan membantu perusahaan mengenali
tantangan dan kesempatan yang ada. Baik pesaing dan kondisi pasar dianalisis
untuk melihat pengaruh keduanya terhadap kedudukan persaingan dan tingkat
keuntungan perusahaan. Salah satu alat tersebut adalah analisis WOTS-UP.
Analisis ini menyangkut kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan
lingkungan operasi perusahaan.
Alat
keputusan ini digunakan dalam sistem perencanaan strategi dimana seluruhnya
bergantung pada kualitas informasi tentang lingkungan internal dan eksternal
suatu perusahaan. Akuntan dapat membantu para perencana perusahaan untuk
memperoleh data.
PENGANGGARAN
MODAL
Keputusan
untuk melakukan investasi luar negeri merupakan elemen yang sangat penting
dalam strategi global sebuah perusahaan mutinasional. Investasi asing langsung
umumnya melibatkan sejumlah besar modaldan prospek yang tidak pasti. Risiko
investasi diikuti oleh lingkungan yang asing, rumit, dan senantiasa berubah.
Perencanaan formal merupakan suatu keharusan dan umumnya dilakukan dalam suatu
kerangka penganggaran modal yang membandingkan manfaat dan biaya investasi yang
diusulkan.
Dalam
lingkungan internasional, perencanaan investasi tidak sesederhana itu.
Perbedaan dalam hukum pajak, sistem akuntansi, laju inflasi, risiko
nasionalisasi, kerangka mata uang, segmentasi pasar, pembatasan dalam
pengalihan laba ditahan dan perbedaan dalam bahasa dan budaya menambah
unsur-unsur kerumitan yang jarang ditemui dalam lingkungan domestik. Kesulitan
untuk melakukan kuantifikasi atas data-data tersebut membuat masalah yang ada
bertambah buruk.
BIAYA
MODAL MULTINASIONAL
Jika
investasi luar negeri dievaluasi dengan menggunakan model arus kas terdiskonto,
maka tingkat diskonto yang tepat harus dikembangkan. Teori penganggaran modal
secara khusus menggunakan biaya modal perusahaan sebagai tingkat diskontonya,
dengan demikian suatu proyek harus menghasilkan pengembalian yang setidaknya
sama dengan biaya modal perusahaan agar dapat diterima. Tingkat patokan (hurdle
rate) ini berkaitan dengan proporsi utang dan ekuitas dalam struktur keuangan
perusahaan sebagai berikut.
Tidaklah
mudah untuk mengukur biaya modal sebuah perusahaan multinasional. Biaya modal
ekuitas dapat dihitung dengan beberapa cara. Satu metode yang populer
menggabungkan ekspektasi pengembalian dividen dengan ekspektasi tingkat
pertumbuhan dividen. Dengan mengasumsikan Di = ekspektasi dividen per
lembar saham pada akhir periode. Po = harga pasar kini saham pada awal
periode dan g = ekspektasi tingkat pertumbuhan dalam dividen, biaya ekuitas, Ke
dihitung sebagai berikut Ke = Di/Po + g. Meskipun modal untuk mengukur harga
kini saham, di kebanyakan negara di mana saham-saham perusahaan multinasional
tercatat, seringkali cukup sukar untuk mengukur Di dan g. Pertama-tama karena
Di merupakan ekspektasi. Ekspektasi dividen tergantung pada arus kas operasi
perusahaan secara keseluruhan. Pengukur arus kas ini diperumit oleh
pertimbangan faktor-faktor lingkungan. Terlebih lagi pengukuran tingkat
pertumbuhan dividen suatu fungsi ekspektasi arus kas masa depan diperumit oleh
kontrol valuta asing dan restriksi pemerntah lainnya dalam transfer dana lintas
batas.
SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
Isu
yang Berkaitan dengan Sistem
Jarak
merupakan kerumitan yang jelas terlihat. Disebabkan oleh keadaan geografis,
komunikasi informasi secara formal umumnya menggantikan kontak pribadi antar
manajer operasi lokal dengan manajemen kantor pusat.
Tiga
strategi teknologi informasi global, yang masing-masing berhubungan dengan
jenis organisasi multinasional tertentu. Keberhasilan yang dicapai tergantung
pada kesesuaian rancangan system dengan strategi perusahaan :
a. Penyebaran
rendah dengan sentralisasi yang tinggi. Digunakan oleh organisasi yang lebih
kecil dengan operasi bisnis internasional yang terbatas dan system informasi
domestik mendominasi kebutuhan
b. Penyebaran
tinggi dengan sentralisasi yang rendah. Anak perusahaan lokal diberi kendali
yang signifikan atas pengembangan strategi teknologi infomasi dan system
terkait mereka sendiri.
c. Penyebaran
tinggi dengan sentralisasi yang tinggi. Disini strategi teknologi informasi
global lokal dijalankan oleh perusahaan global dengan aliansi strategi di
seluruh dunia. System informasi dirancang untuk mencerminkan kebutuhan
perusahaan yang disesuaikan dengan keadaan lokal.
Masalah
Informasi
Akuntan
manajemen mempersiapkan sejumlah informasi untuk manajemen perusahaan, mulai
dari pengumpulan data hingga laporan likuiditas dan ramalan operasional berupa
berbagai jenis pengeluaran beban. Untuk setiap kelompok data yang disampaikan
manajemen perusahaan harus menentukan periode waktu yang relevan untuk laporan,
tingkat akurasi yang diperlukan, frekuensi pelaporan dan biaya serta manfaat
penyusutan dan penyampaian tepat waktu.
Disini
faktor-faktor lingkungan juga mempengaruhi penggunaan informasi yang dihasilakn
secara translasi. Laporan dari operasi luar negeri perusaaan multinasioanal AS
umumnya ditranslasikan ke dalam nilai ekuivalen doalr agar para manajer kantor
pusat di AS melakukan evaluasi terhadap investasi mereka dalam dolar.
Isu-isu
dalam Pengendalian Keuangan
Pengendalian
keuangan dan evaluasi kinerja. Pertimbangan ini juga sama pentingnya karena
memungkinkan para manajer keuangan untuk :
Mengimplementasikan
strategi keuanagn global sebuah MNE
1. Mengevaluasi
sejauh mana strategi yang terpilih memberikan kontribusi dalam pencapaian
tujuan-tujuan perusahaan.
2. Memberikan
motivasi kepada manajemen dan karyawan untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan
perusahaan seefektif dan seefisien mungkin.
Sistem
penegndalian manajemen bertujuan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan cara
yang paling efektif dan paling efisien. Sebaliknya system pengendalian keuangan
merupakan system pengukuran kauntitatif dan komunikasi yang memfasilitasi
penegndalian melalui :
a. Komunikasi
tujuan-tujuan keuangan secara tepat di dalam organisasi
b. Memperinci
kriteria dan standar dalam evaluasi kinerja
c. Mengawasi
kinerja
d. Mengkomunikasikan
penyimpanan antara kinerja aktual dan neraca kepada pihak-pihak yang
bertanggung jawab.
Sumber
:
Choi,
Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005., Akuntansi Internasional – Buku
1, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta.
Choi,
Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005., Akuntansi Internasional – Buku
2, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta
Manajemen Risiko Keuangan
Manajemen risiko adalah suatu
pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang
berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian
risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko
dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat
diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari
risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua
konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada
risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana
alamatau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan,
di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan
instrumen-instrumen keuangan.
Sasaran dari
pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda
yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat
diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang
disebabkan oleh lingkungan,teknologi, manusia, organisasi dan politik.
Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia
bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan
organisasi).
Dalam
perkembangannya Risiko-risiko yang dibahas dalam manajemen risiko dapat
diklasifikasi menjadi
·
Risiko Operasional
·
Risiko Hazard
·
Risiko Finansial
·
Risiko Strategik
Hal
ini menimbulkan ide untuk menerapkan pelaksanaan Manajemen Risiko Terintegrasi
Korporasi (Enterprise Risk Management).
Manajemen
Risiko dimulai dari proses identifikasi risiko, penilaian risiko, mitigasi,
monitoring dan evaluasi.
Manajemen
risiko merupakan tanggung jawab Direksi, yang dibantu oleh Komite Manajemen
Risiko Perusahaan (KMRP). Komite MRP terdiri atas Group Audit Manager,
Financial Controller, Commercial Manager, Busines System Manager dan Sekretaris
Perusahaan, dan dipimpin oleh Direktur Keuangan.
Manajemen
risiko merupakan tanggung jawab Direksi, yang dibantu oleh Komite Manajemen
Risiko Perusahaan (KMRP). Komite MRP terdiri atas Group Audit Manager,
Financial Controller, Commercial Manager, Busines System Manager dan Sekretaris
Perusahaan, dan dipimpin oleh Direktur Keuangan. Komite MRP bertugas membantu
Direksi dalam melaksanakan tanggung jawabnya untuk memastikan bahwa manajemen
risiko telah dilaksanakan sesuai dengan sistem secara efektif.
Kami
telah mengidentifikasi dan melakukan penilaian tentang risiko-risiko bisnis
kami. Risiko-risiko yang paling relevan dengan bisnis, kami paparkan dalam
uraian berikut yang diikuti dengan penanggulangan risiko terkait.
Risiko
Operasi
Kemampuan
untuk menghasilkan produk tergantung pada kemampuan kami untuk menjamin pasokan
bahan-bahan produksi secara tepat waktu dan tepat biaya. Sebagian diantaranya
merupakan komoditas yang diperdagangkan secara global. Kondisi ekonomi global
mempunyai dampak signifikan terhadap fluktuasi dari harga sejumlah komoditas
tersebut dan bahan-bahan utama lainnya, yang dapat memiliki pengaruh signifikan
terhadap biaya produk kami.
Kenaikan
harga komoditas yang signifikan di tahun 2011 dan tren demikian nampaknya akan
berlanjut hingga 2012. Ketidakmampuan untuk menaikkan harga-harga kami guna
mengimbangi biaya input yang lebih tinggi dapat mengurangi arus kas, laba dan
atau marjin laba kami. Di sisi lain, kenaikan harga yang melebihi harga pesaing
kami, dapat melemahkan daya saing serta pangsa pasar kami.
Perseroan
telah memiliki prosedur tetap untuk memantau permintaan bahan-bahan mentah yang
digunakan untuk menetapkan kebutuhan produksi mendatang serta memfasilitasi
pembelian di muka dari komoditas-komoditas yang diperdagangkan guna mengurangi
volatilitas harga komoditas di waktu-waktu mendatang. Rencana-rencana khusus
telah disiapkan untuk memungkinkan kami menjamin tersedianya pasokan
bahan-bahan utama alternatif secara cepat dan untuk menggunakan bahan-bahan
alternatif dalam formula maupun resep-resep produk kami.
Kami
secara teratur melaksanakan program value improvement guna mengidentifikasi
optimasi peluang-peluang dalam biaya/nilai, baik dalam biaya langsung maupun
tidak langsung. Kami melakukan benchmarking, secara internal maupun eksternal,
guna memaksimalkan pemanfaatan kapasitas dan biaya. Penentuan harga ditetapkan
melalui sebuah proses menyeluruh dengan mempertimbangkan berbagai faktor dan
melibatkan sejumlah departemen untuk mencapai tingkatan yang tepat, berdasarkan
nilai maupun penawarannya.
Risiko
Pasar
Potensi
pertumbuhan Indonesia semakin dikenal baik di tataran lokal, regional maupun
internasional. Peningkatan investment grade Indonesia baru-baru ini telah
memperkuat sentimen positif tersebut. Para kompetitor lokal maupun
internasional kami secara cepat memposisikan diri untuk meraih peluang lebih
besar dari pasar yang terus bertumbuh ini. Kegagalan dalam mengantisipasi
kecenderungan ini akan berdampak merugikan terhadap bisnis kami.
Perseroan
memusatkan perhatian pada kategori-kategori dan produk-produk yang dikenal
menarik, yaitu dimana Perseroan atau merek induknya memiliki atau mampu
membangun keunggulan kompetitif dan penjualan serta marjin-nya dapat
ditingkatkan secara konsisten.
Kecenderungan
pasar eksternal dan persepsi dari konsumen, pelanggan dan pembeli dipantau
sebagai acuan dalam menciptakan kategori dan strategi brand yang selanjutnya
akan diimplementasikan ke dalam serangkaian proyek yang bertujuan untuk
menghadirkan produk dan layanan jasa yang relevan bagi konsumen dan pelanggan.
Kami
percaya bahwa dengan ragam portofolio produk/brand kami, berkualitas tinggi
namun berbiaya kompetitif, kekuatan inovasi kami, program pengembangan pasar,
basis biaya ekonomis, eksekusi penjualan dan distribusi yang unggul didukung
oleh insan-insan terbaik dengan semangat juara, kami siap untuk memasuki arena
persaingan yang semakin ketat.
Tenaga
Kerja dan Talenta
Pasar
kerja Indonesia berkembang semakin ketat dengan pemain-pemain global dan lokal
saling berebut posisi. Upaya menarik, mengembangkan dan mempertahankan
karyawan-karyawan yang bertalenta mempunyai peran penting dalam keberhasilan
dari pelaksanaan strategi kami. Bila kami tidak berhasil untuk mengelolanya,
hal itu akan berdampak negatif terhadap kemampuan meraih keberhasilan usaha,
pertumbuhan bisnis, dan berkompetisi dalam lingkungan persaingan yang semakin
ketat.
Resource
Committeetelah dibentuk di setiap divisi dan fungsi organisasi. Komite-komite
tersebut bertanggung jawab untuk melakukan identifikasi keahlian dan kemampuan
masa depan yang dibutuhkan, menetapkan jalur karir dan program pelatihan
profesional, tolok-ukur remunerasi, serta identifikasi talenta utama dan
pemimpin masa depan. Survei karyawan dilakukan secara teratur untuk memperoleh
umpan-balik dan pandangan dari para karyawan. Program pengembangan karyawan
secara terpadu telah disusun yang mencakup tinjauan kinerja berkala, didukung
oleh perilaku “Standards of Leadership”, skill, kompetensi, pembinaan,
bimbingan dan pelatihan.
Asuransi
Asuransi
Aset Perseroan
Perseroan
mengelola risiko yang berkaitan dengan aset operasional dengan memitigasi
risiko ke perusahaan asuransi. Aset-aset yang diasuransikan meliputi aset
tetap, termasuk bangunan, mesin-mesin, kendaraan, dan aset dalam konstruksi,
yang tersebar di sejumlah pabrik-pabrik kami di Cikarang dan Rungkut, kantor
pusat kami, dan depot-depot kami di seluruh Indonesia. Pada tahun 2011,
Perseroan memiliki sejumlah polis asuransi pada perusahaan-perusahaan asuransi
sebagai berikut:
1. Polis
Asuransi Property All Risk (PAR)
Asuransi
ini menjamin risiko terhadap potensi kehilangan aset operasional yang berkaitan
dengan usaha ditribusi di Kantor Pusat dan wilayah operasi.
2. Polis
Asuransi Marine Open Cover
Asuransi
ini menjamin pertanggungan terhadap potensi kehulangan lokasi operasional,
termasuk persediaan di pabrik-pabrik distributor dan sewaktu transit.
3. Polis
Asuransi Kendaraan Bermotor
Asuransi
ini menjamin perlindungan terhadap risiko kehilangan yang dapat dialami
Perseroan. Jaminan asuransi ini mencakup kendaraan pihak ketiga dan
kehilangan kendaraan milik Perseroan.
4. Polis
Asuransi Kewajiban Produk terhadap Publik
Asuransi
PPL ini menjamin risiko terhadap produk-produk Unilever, seperti risiko
penarikan produk
Asuransi
pribadi kecelakaan perjalanan bisnis
Unilever
Indonesia bekerjasama dengan PT Chartis Insurance Indonesia menerbitkan polis
asuransi pribadi untuk kecelakaan perjalanan bisnis. Asuransi ini, yang
mencakup perlindungan di seluruh dunia, dimaksudkan untuk memberikan
pertanggungan/manfaat bagi karyawan yang mengalami kerugian finansial akibat
dari kecelakaan perjalanan untuk bisnis Perseroan.
Tunjangan
Hari tua, Kecelakaan Kerja dan Kematian
Sebagai
tambahan dari asuransi kecelakaan perjalanan bisnis pribadi, Unilever Indonesia
juga ikut serta dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), yang
mencakup tunjangan hari tua, tunjangan kecelakaan, dan tunjangan kematian.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_risiko
http://www.unilever.co.id/id/aboutus/tatakelolausaha/manajemenrisikokeuangan/
Subscribe to:
Posts (Atom)