Harga transfer dapat didasarkan pada biaya selisih kenaikan atau harga pasar.
Pengaruh lingkungan atas harga transfer juga menimbulkan sejumlah pertanyaan
mengenai metodologi penentuan harga. Prinsip wajar atau harga transfer
antarperusahaan dengan mengandaikan transaksi itu terjadi antarpihak yang tidak
berhubungan instimewa di pasar yang kompetitif. Menurut undang-undang Pajak
Penghasilan di AS terdapat metode-metode:
1.
Metode Harga yang Tidak Terkontrol
Setara
Berdasarkan metode ini harga transfer ditentukan
dengan mengacu pada harga yang digunakan dalam transaksi setara antara
perusahaan yang independent atau setara perusahaan dengan pihak ketiga yang
tidak berkaitan.
2.
Metode Transaksi Tidak Terkontrol yang
Setara
Metode ini diterapkan untuk pengalihan
aktiva tidak berwujud. Metode ini mengidentifikasikan tingkat royalty acuan
dengan mengacu pada transaksi yang tidak terkontrol di mana aktiva tidak
berwujud yang sama atau serupa dialihkan. Sebagaimana metode harga tidak
terkontrol yang setara, metode ini bergantung pada perbandingan pasar.
3.
Metode Harga Jual Kembali
Metode ini menghitung harga transaksi
yang wajar yang diawali dengan harga yang dikenakan atas penjualan barang yang
dimaksud kepada pembeli yang independent. Margin yang memadai untuk menutup
beban dan laba nomal kemudian dikurangkan dari harga ini untuk memperoleh harga
transfer antarperusahaan.
4.
Metode Penentuan Biaya Plus
Metode ini berguna apabila barang semi
jadi dialihkan antarperusahaan afiliasi luar negeri atau jika suatu entitas
merupakan sub kontraktor bagi perusahaan lain.
5.
Metode Laba Sebanding
Metode ini mendukung pandangan umum yang
menyatakan bahwa pembayar pajak yang menghadapi situasi yang mirip harusnya
memperoleh imbalan yang mirip pula selama beberapa periode waktu tertentu.
6.
Metode Pemisahan Laba
Metode ini digunakan jika acuan produk
atau pasar tidak tersedia. Metode ini mencakup pembagian laba yang dihasilkan
melalui transaksi dengan pihak berhubungan istimewa yaitu antara perusahaan
afiliasi berdasarkan cara yang wajar.
7.
Metode Penentuan Harga Lainnya
Metode ini dapat digunakan jika
menghasilkan ukuran harga wajar yang lebih akurat.
PRAKTIK HARGA TRANSFER
PRAKTIK HARGA TRANSFER
Dalam praktiknya, beberapa metode penentuan harga transfer digunakan bersamaan. Factor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode harga transfer antara lain tujuan perusahaan: apakah tujuannya adalah mengelola beban pajak, atau mempertahankan posisi daya saing perusahaan, atau memprromosikan evaluasi kerja yang setara.
MASA DEPAN
Teknologi dan perekonomian global
menimbulkan tantangan sendiri bagi banyak prinsip-prinsip yang mendasari
perpajakan internasional, bahwa setiap setiap bangsa memiliki hak menentukan
untuk dirinya sendiri seberapa banyak pajak yang dapat dikumpulkan dari rakyatnya
dan kalangan usaha yang ada di dalam wilayahnya. Namun, pemerintah di seluruh
dunia mengharuskan metode penentuan harga transfer pada prinsip harga wajar.
Yaitu, perusahan multinasional di Negara berbeda dikenakan pajak seakan-akan
mereka adalah perusahaan independent yang beroperasi secara wajar dari satu
sama lain. Perhitungan harga wajar tidak relevan karena semakin sedikit
perusahaan yang beropreasi dengan cara ini. Efeknya bagi perpajakan nasional,
kerjasama dan pembagian informasi yang makin erat antara otoritas pajak di
seluruh dunia. Kompetisi pajak juga semakin besar. Internet membuat upaya
mengambil keuntungan dari Negara surga pajak semakin mudah. Pajak tunggal juga
digunakan sebagai alternative untuk menggunakan harga transfer dalam menentukan
penghasilan kena pajak.
Hal yang diperhatikan dalam pembentukan organisasi yang di dalamnya akan timbul harga transfer dan hubungannya dengan proses sistem pengendalian manajemen adalah:
·
Menetapkan tujuan yang selaras antara
divisi dan perusahaan. Dalam arti bahwa manajer divisi mengambil keputusan yang
akan memaksimumkan laba perusahaan dengan memaksimumkan laba divisinya.
·
Menetapkan otonomi tiap divisi. Agar
nantinya terjaga otonomi divisi, dalam arti tidak ada campur tangan manajemen
puncak terhadap kebebasan manajer divisi dalam pengambilan keputusan
·
Penyerahan kekuasaaan berdasarkan pada
kemampuan untuk menyerahkan tanggungjawab dari keuntungan. Tanggungjawab
keuntungan tidak dapat diserahkan dengan aman kecuali dua kondisi ada yaitu
orang yang menyerahkan memiliki seluruh informasi relevan yang dibutuhkan untuk
membuat keputusan keuntungan yang optimum dan performa orang yang menyerahkan
diukur melalui bagaimana ia dengan baik membuat trade-off biaya atau
pendapatan. Oleh karena itu, idealnya organisasi harus mencari orang-orang yang
berkompeten dalam negoisasi dan arbitrasi dari harga transfer.
·
Dua keputusan yang meliputi perancangan
sistem harga transfer. Pertama adalah keputusan sourcing: haruskah perusahaan
memproduksi sendiri atau harus membelinya dari luar atau pemasok? Yang kedua
adalah keputusan harga transfer: pada harga berapa produk harus ditransfer
antar pusat laba? Idealnya, harga transfer kurang lebih seperti harga pasar,
dengan penyesuaian agar tidak ada biaya yang muncul selama transfer dalam
perusahaan.
·
Jika kompetisi harga tidak terjadi,
harga transfer mungkin akan ditetapkan dengan dasar biaya ditambah laba,
meskipun beberapa harga transfer mungkin akan lebih rumit untuk dihitung dan
hasilnya kurang memuaskan bila berdasar pada harga pasar. Biaya transfer dapat
dibuat pada standar biaya ditambah profit margin, atau dengan menggunakan
sistem dari dua langkah penetapan harga.
·
Metode negoisasi harga transfer harus
berada ditempatnya dan di sana harus ada mekanisme arbitrasi untuk penyelesaian
perdebatan, tetapi susunannya jangan terlalu susah supaya manajemen tidak
terlalu mencurahkan perhatian berlebih yang bisa mengakibatkan jumlah waktu
harga transfer jadi tidak semestinya.
·
Terdapat beberapa contoh yang mungkin
terjadi pada organisasi kompleks secara lengkap memuaskan sistem harga
transfer. Sama dengan banyak pilihan desain pengendalian manajemen, perlu untuk
memilih yang paling baik dari beberapa aksi bagian yang hampir sempurna.
Sesuatu yang penting adalah menyadari area yang tidak sempurna dan memastikan
prosedur administrasi dipekerjakan untuk menghindari keputusan suboptimum.
sumber : cafe-ekonomi.blogspot.com
No comments:
Post a Comment