Tanggal 09 Juli rakyat
Indonesia akan mengadakan pesta demokrasi dalam pemilihan Capres dan Cawapres
Indonesia. Dalam pilpres tahun ini, yang paling “panas” bukan para kandidatnya,
tetapi para pendukungnya. Banyak sekali yang sampai melakukan twitwar atau perang kicauan di Twitter
oleh para pendukungnya. Tujuan Pilpres ini memang sangat baik. Tetapi kadang
disalah gunakan oleh pihak yang tidak berkepentingan. Banyak orang-orang yang dibayar hanya untuk mendapatkan suara. Padahal
itu adalah hak pribadi masing-masing untuk memilih siapa yang menurut mereka
cocok dalam memimpin Indonesia.
Sunday, June 29, 2014
MAKALAH AKUNTANSI INTERNASIONAL
MAKALAH AKUNTANSI
INTERNASIONAL
REVIEW
Tugas ini untuk memenuhi
salah satu:
Mata Kuliah : Akuntansi
Internasional
Dosen : Diniyarti
Wulandari
Disusun Oleh :
Afri
Abdulah 20210247
Daru Suci Ayu.
A 21210698
Karina Muliawati.
S 23210838
Novita Indah.
C 25210682
Rachmat Dwi Antono 25210500
Siti
Humaeroh 26210592
Yuliarto Erdy.
K 28210757
Kelas : 4EB21
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
Perkembangan dan Klasifikasi Akuntansi Internasional
Akuntansi diperkenalkan
pertama kali di Italia pada abad 14 dan 15. Pada saat itu akuntansi dilakukan
dengan melakukan double entry bookkeeping (sistem pembukuan
berpasangan).Akuntansi moderen dimulai sejak double entry accounting ditemukan
dan digunakan didalam kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda (double
entry bookkeeping) yang diperkenalkan oleh Luca Pacioli (th 1447). Sejarah
akuntansi, memperlihatkan perubahan yang terus menerus secara konsisten.
Tujuan dari klasifikasi
adalah mengelompkkan sistem akuntansi keuangan menurut karakteristik khususnya.
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu
dengan pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan
bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris
menggunakan metode statistik untuk mengumpulkan basis data prinsip dan
praktik akuntansi seluruh dunia.
1.1. Akuntansi Komparatif
Akuntansi komparatif adalah
akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antar
Negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang
kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Dibeberapa negara
standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan perusahaan secara
tersendiri, dan bukan untuk laporan konsolidasi. Auditing berhubungan paralel
dengan jenis sistem hukum dan peranan serta tujuan pelaporan keuangan. Terdapat
enam negara yang menganut sistem akuntansi internasional dalam akuntansi
komparatif, yaitu Perancis, Jerman, Jepang, Belanda, Inggris, dan Amerika
Serikat.
1.2. Pelaporan dan
Pengungkapan
Akuntansi di inggris
berkembang sebagai cabang ilmu yang independen dan secara pragmatis menyikapi
kebutuhan dan praktik usaha. Warisan Akuntansi Inggris bagi dunia sangat
penting. Inggris merupakan negara pertama di dunia yang mengembangkan profesi
akuntansi yang kita kenal sekarang. Konsep penyajian hasil dan posisi keuangan
yang wajar juga berasal dari Inggris.
Pengungkapan laporan
tahunan perusahaan di negara-negara pasar berkembang secara umum kurang
ekstensif dan kurang kredibel dibandingkan dengan pelaporan perusahaan di
negara-negara maju. Tingkat pengungkapan yang rendah di negara-negara pasar
berkembang tersebut konsisten dengan sistem tata kelola perusahaan dan keuangan
di negara-negara itu.
1.3. Translasi Mata Uang
Asing
Translasi mata uang
asing adalah proses informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang
lainnya. Berbeda dengan konversi antar mata uang asing yang memiliki pengertian
pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lain secara fisik,translasi
hanyalah perubahan satuan unit moneter. Alasan dilakukannya translasi mata
uang asing, diantaranya :
1.
Perusahaan dengan kegiatan operasional di luar negeri yang signifikan
mempersiapkanlaporan keuangan gabungan yang informasi laporan kepada pembaca
mengenai operasional perusahaan secara global.
2.
Berkomunikasi dengan peminat saham asing.
3.
Memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang.
4.
Mencatat transaksi mata uang asing.
5.
Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan
yang memberikan laporan pada pembaca informasi mengenai
operasional perusahaan secara global.
1.4. Harmonisasi Mata Uang
Asing
Usaha untuk
mengharmonisasikan akuntansi secara internasional sudah dimulai sejak
lama bahkan sebelum terbentuknya International Accounting
Standard Commitee (IASC) didirikan pada tahun 1973. Standar
dan praktek akuntansi di setiap negara merupakan hasil interaksi yang
kompleksdi antara faktor ekonomi, sejarah, kelembagaan, dan budaya.
Secara terperinci Choi
dan Meek (2005) menyebutkan delapan faktor yang mempengaruhi perkembangan
akuntansi. Mengingat bahwa di masing-masing negara kedelapan faktor tersebut
tentu saja tidak seragam,maka kedelapan faktor tersebut juga dapat
menjadi pendorong perlunya harmonisasi akuntansi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan akuntansi antara lain, sumber pendanaan, sistem
hokum, perpajakan, ikatan politik dan ekonomi, inflasi, tingkat perkembangan
ekonomi, tingkat pendidikan, dan budaya.
1.5. Pelaporan Keuangan dan
Perubahan Harga
Kegagalan untuk
menyesuaikan data keuangan perusahaan terhadap perubahan dalam daya beli unit
moneter menimbulkan kesulitan bagi pembaca laporan keuangan untuk
menginterpretasikan dan membandingkan kinerja operasi perusahaan yang
dilaporkan. Dalam periode inflasi, pendapatan umumnya dinyatakan dalam mata
uang dengan daya beli umum yang lebih rendah (yaitu daya beli periode kini),
yang kemudian diterapkan terhadap kerugian daya beli yang timbul dari
kepemilikan kas (ekuivalennya) selama periode inflasi. Oleh karena itu,
mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit berguna dilakukan karena :
a.
Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan
yang dihadapi suatu perusahaan.
b.
Mengelola masalah yang ditimbulkan oleh perubahan harga bergantung pada
pemahaman yang akurat atas masalah tersebut.
c.
Laporan dari para manajer mengenai permasalahan yang disebabkan oleh
perubahan harga lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan
informasi keuangan yang membahas masalah-masalah tersebut.
1.6. Analisis Laporan
Keuangan Internasional
Investor, analisis riset
ekuitas, manajer keuangan, banker, dan para pengguna laporan keuangan lainnya
memiliki kebutuhan yang semakin besar untuk membaca dan menganalisis laporan
keuangan asing. Perbandingan keuangan lintas batas menjadi penting ketika melakukan
analisis potensi dan kekuatan keuangan investasi asing langsung atau investasi
portofolio asing.
Kebutuhan untuk
menggunakan laporan keuangan asing juga meningkat karena kegiatan merger dan
akuisisi telah semakin banyak terjadi secara internasional. Karena bisnis
menjadi semakin global, laporan keuangan menjadi jauh lebih penting dari pada
masa sebelumnya karena menjadi dasar untuk analisis persaingan. Analisis
dan penilaian keuangan internasional ditandai dengan banyaknya kontradiksi.
Disatu sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi standar akuntansi telah
mengarah pada semakin meningkatnya daya banding informasi keuangan di seluruh
dunia.
1.7. Perencanaan dan Kendali
Manajemen
Perencanaan dan kendali
manajemen sangat penting bagi perusahaan, dalam hal ini perusahaan
multinasional. Namun, pengurangan dalam hambatan perdagangan nasional terus
menerus, mata uang yang mengambang, resiko kedaulatan, pembatasan terhadap
pengirim dana lintas batas nasional, perbedaan dalam system pajak nasional,
perbedaan tingkat suku bungan dan pengaruh harga komoditas dan ekuitas yang
berubah-ubah terhadap aktiva, laba, dan biaya modal perusahaan merupakan
variable yang memperumit keputusan manajemen. Persaingn global dan cepatnya
penyebarn informasi mendukung semakin sempitnya perbedaan nasional dalam
praktek akuntansi manajemen. Tekanan tambahan mencakup antara lain perubahan
pasar dan teknologi, pertumbuhan privatisasi, insentif biaya, dan kinerja serta
koordinasi operasi global melalui joint venture dan kaitan strategis lainnya.
1.8. Manajemen Resiko
Keuangan
Manajemen risiko adalah
suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang
berkaitan dengan ancaman. Manajemen risiko keuangan terfokus pada risiko yang
dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan. Tujuan
utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang
timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan
ekuitas.
Para pelaku pasar
cenderung tidak berani mengambil risiko. Perantara jasa keuangan dan pencipta
pasar memberikan respons dengan menciptakan produk keuangan yang memungkinkan
seorang pelaku pasar untuk mengalihkan risiko perubahan harga tak terduga
kepada orang lain-pihak lawan.
1.9. Penetapan Harga Transfer
Definisi harga transfer
dapat digolongkan menjadi dua yaitu definisi luas dan definisi sempit. Dalam
definisi luas, harga transfer adalah nilai barang atau jasa yang ditransfer
oleh suatu pusat pertanggungjawaban ke pusat pertanggungjawaban yang lain.
Dalam definisi sempit, harga transfer adalah nilai barang dan jasa yang
ditransfer antara dua pusat laba atau lebih. Secara umum, tujuan penetapan
harga transfer adalah untuk memindahkan data keuangan di antara
departemen-departemen atau divisi-diisi perusahaan pada waktu mereka saling
menggunakan barang dan jasa satu sama.
1.10.
Perpajakan Akuntansi Internasional
Perpajakan Internasional
merupakan alat untuk mengetahui perbedaan pajak dalam negeri dan memajukan
perdagangan antar negara, mendorong laju investasi di masing-masing negara,
pemerintah berusaha untuk meminimalkan pajak yang menghambat perdagangan dan
investasi tersebut. Untuk memajukan perdagangan antar negara, mendorong laju
investasi di masing-masing negara, pemerintah berusaha untuk meminimalkan pajak
yang menghambat perdagangan dan investasi tersebut.
Ada dua pendekatan yang
direkomendasikan dalam buku Tax Law design and Drafting (IMF 1996)
untuk menegakkan keadilan perpajakan, yaitu:
1.
Merumuskan dalam ketentuan domestik,
2.
Suatu negara dapat menentukan laba dari cabang usaha (bentuk usaha tetap)
atau anak perusahaan yang beroperasi di negaranya terpisah dari grup berdasar
harga yang wajar.
Sumber:
Perpajakan Akuntansi Internasional
Akuntansi Internasional
adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi
antarnegara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam
bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi harus
berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan
keputusan di perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis.
Perpajakan
Internasional merupakan alat untuk mengetahui perbedaan pajak dalam negeri dan
memajukan perdagangan antar negara, mendorong laju investasi di masing-masing
negara, pemerintah berusaha untuk meminimalkan pajak yang menghambat
perdagangan dan investasi tersebut
Apakah prinsip-prinsip
yang harus dipahami dalam perpajakan internasional?
Doernberg (1989)
menyebut 3 unsur netralitas yang harus dipenuhi dalam kebijakan perpajakan
internasional:
1.
Capital Export Neutrality (Netralitas
Pasar Domestik): Kemanapun kita berinvestasi, beban pajak yang dibayar haruslah
sama. Sehingga tidak ada bedanya bila kita berinvestasi di dalam atau luar
negeri. Maka jangan sampai bila berinvestasi di luar negeri, beban pajaknya
lebih besar karena menanggung pajak dari dua negara. Hal ini akan melandasi UU
PPh Psl 24 yang mengatur kredit pajak luar negeri.
2.
Capital Import Neutrality (Netralitas
Pasar Internasional): Darimanapun investasi berasal, dikenakan pajak yang sama.
Sehingga baik investor dari dalam negeri atau luar negeri akan dikenakan tarif
pajak yang sama bila berinvestasi di suatu negara. Hal ini melandasi hak
pemajakan yang sama denagn Wajib Pajak Dalam Negeri (WPDN) terhadap permanent
establishment (PE) atau Badan Uasah Tetap (BUT) yang dapat berupa cabang
perusahaan ataupun kegiatan jasa yang melewati time-test dari peraturan yang
berlaku.
3.
National Neutrality: Setiap negara,
mempunyai bagian pajak atas penghasilan yang sama. Sehingga bila ada pajak luar
negeri yang tidak bisa dikreditkan boleh dikurangkan sebagai biaya pengurang
laba.
Sumber:
http://adifazrin.wordpress.com/2012/06/22/akuntansi-internasional-3/
http://hendra-ssetyawan.blogspot.com/2013/04/akuntansi-internasional-definisi.html
http://nurulakuntansiinternasional.blogspot.com/2012/06/perpajakan-internasional.html
Penentuan Harga Transfer
Harga transfer dapat didasarkan pada biaya selisih kenaikan atau harga pasar.
Pengaruh lingkungan atas harga transfer juga menimbulkan sejumlah pertanyaan
mengenai metodologi penentuan harga. Prinsip wajar atau harga transfer
antarperusahaan dengan mengandaikan transaksi itu terjadi antarpihak yang tidak
berhubungan instimewa di pasar yang kompetitif. Menurut undang-undang Pajak
Penghasilan di AS terdapat metode-metode:
1.
Metode Harga yang Tidak Terkontrol
Setara
Berdasarkan metode ini harga transfer ditentukan
dengan mengacu pada harga yang digunakan dalam transaksi setara antara
perusahaan yang independent atau setara perusahaan dengan pihak ketiga yang
tidak berkaitan.
2.
Metode Transaksi Tidak Terkontrol yang
Setara
Metode ini diterapkan untuk pengalihan
aktiva tidak berwujud. Metode ini mengidentifikasikan tingkat royalty acuan
dengan mengacu pada transaksi yang tidak terkontrol di mana aktiva tidak
berwujud yang sama atau serupa dialihkan. Sebagaimana metode harga tidak
terkontrol yang setara, metode ini bergantung pada perbandingan pasar.
3.
Metode Harga Jual Kembali
Metode ini menghitung harga transaksi
yang wajar yang diawali dengan harga yang dikenakan atas penjualan barang yang
dimaksud kepada pembeli yang independent. Margin yang memadai untuk menutup
beban dan laba nomal kemudian dikurangkan dari harga ini untuk memperoleh harga
transfer antarperusahaan.
4.
Metode Penentuan Biaya Plus
Metode ini berguna apabila barang semi
jadi dialihkan antarperusahaan afiliasi luar negeri atau jika suatu entitas
merupakan sub kontraktor bagi perusahaan lain.
5.
Metode Laba Sebanding
Metode ini mendukung pandangan umum yang
menyatakan bahwa pembayar pajak yang menghadapi situasi yang mirip harusnya
memperoleh imbalan yang mirip pula selama beberapa periode waktu tertentu.
6.
Metode Pemisahan Laba
Metode ini digunakan jika acuan produk
atau pasar tidak tersedia. Metode ini mencakup pembagian laba yang dihasilkan
melalui transaksi dengan pihak berhubungan istimewa yaitu antara perusahaan
afiliasi berdasarkan cara yang wajar.
7.
Metode Penentuan Harga Lainnya
Metode ini dapat digunakan jika
menghasilkan ukuran harga wajar yang lebih akurat.
PRAKTIK HARGA TRANSFER
PRAKTIK HARGA TRANSFER
Dalam praktiknya, beberapa metode penentuan harga transfer digunakan bersamaan. Factor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode harga transfer antara lain tujuan perusahaan: apakah tujuannya adalah mengelola beban pajak, atau mempertahankan posisi daya saing perusahaan, atau memprromosikan evaluasi kerja yang setara.
MASA DEPAN
Teknologi dan perekonomian global
menimbulkan tantangan sendiri bagi banyak prinsip-prinsip yang mendasari
perpajakan internasional, bahwa setiap setiap bangsa memiliki hak menentukan
untuk dirinya sendiri seberapa banyak pajak yang dapat dikumpulkan dari rakyatnya
dan kalangan usaha yang ada di dalam wilayahnya. Namun, pemerintah di seluruh
dunia mengharuskan metode penentuan harga transfer pada prinsip harga wajar.
Yaitu, perusahan multinasional di Negara berbeda dikenakan pajak seakan-akan
mereka adalah perusahaan independent yang beroperasi secara wajar dari satu
sama lain. Perhitungan harga wajar tidak relevan karena semakin sedikit
perusahaan yang beropreasi dengan cara ini. Efeknya bagi perpajakan nasional,
kerjasama dan pembagian informasi yang makin erat antara otoritas pajak di
seluruh dunia. Kompetisi pajak juga semakin besar. Internet membuat upaya
mengambil keuntungan dari Negara surga pajak semakin mudah. Pajak tunggal juga
digunakan sebagai alternative untuk menggunakan harga transfer dalam menentukan
penghasilan kena pajak.
Hal yang diperhatikan dalam pembentukan organisasi yang di dalamnya akan timbul harga transfer dan hubungannya dengan proses sistem pengendalian manajemen adalah:
·
Menetapkan tujuan yang selaras antara
divisi dan perusahaan. Dalam arti bahwa manajer divisi mengambil keputusan yang
akan memaksimumkan laba perusahaan dengan memaksimumkan laba divisinya.
·
Menetapkan otonomi tiap divisi. Agar
nantinya terjaga otonomi divisi, dalam arti tidak ada campur tangan manajemen
puncak terhadap kebebasan manajer divisi dalam pengambilan keputusan
·
Penyerahan kekuasaaan berdasarkan pada
kemampuan untuk menyerahkan tanggungjawab dari keuntungan. Tanggungjawab
keuntungan tidak dapat diserahkan dengan aman kecuali dua kondisi ada yaitu
orang yang menyerahkan memiliki seluruh informasi relevan yang dibutuhkan untuk
membuat keputusan keuntungan yang optimum dan performa orang yang menyerahkan
diukur melalui bagaimana ia dengan baik membuat trade-off biaya atau
pendapatan. Oleh karena itu, idealnya organisasi harus mencari orang-orang yang
berkompeten dalam negoisasi dan arbitrasi dari harga transfer.
·
Dua keputusan yang meliputi perancangan
sistem harga transfer. Pertama adalah keputusan sourcing: haruskah perusahaan
memproduksi sendiri atau harus membelinya dari luar atau pemasok? Yang kedua
adalah keputusan harga transfer: pada harga berapa produk harus ditransfer
antar pusat laba? Idealnya, harga transfer kurang lebih seperti harga pasar,
dengan penyesuaian agar tidak ada biaya yang muncul selama transfer dalam
perusahaan.
·
Jika kompetisi harga tidak terjadi,
harga transfer mungkin akan ditetapkan dengan dasar biaya ditambah laba,
meskipun beberapa harga transfer mungkin akan lebih rumit untuk dihitung dan
hasilnya kurang memuaskan bila berdasar pada harga pasar. Biaya transfer dapat
dibuat pada standar biaya ditambah profit margin, atau dengan menggunakan
sistem dari dua langkah penetapan harga.
·
Metode negoisasi harga transfer harus
berada ditempatnya dan di sana harus ada mekanisme arbitrasi untuk penyelesaian
perdebatan, tetapi susunannya jangan terlalu susah supaya manajemen tidak
terlalu mencurahkan perhatian berlebih yang bisa mengakibatkan jumlah waktu
harga transfer jadi tidak semestinya.
·
Terdapat beberapa contoh yang mungkin
terjadi pada organisasi kompleks secara lengkap memuaskan sistem harga
transfer. Sama dengan banyak pilihan desain pengendalian manajemen, perlu untuk
memilih yang paling baik dari beberapa aksi bagian yang hampir sempurna.
Sesuatu yang penting adalah menyadari area yang tidak sempurna dan memastikan
prosedur administrasi dipekerjakan untuk menghindari keputusan suboptimum.
sumber : cafe-ekonomi.blogspot.com
Subscribe to:
Posts (Atom)